Namun, Ducati justru memilih Enea Bastianini ketimbang kandidat lain, di antaranya Jorge Martin. Hal itu yang membuat internal Ducati disebut memanas dan siap menanggung risiko, meski musim baru belum mulai.
“Saya sadar risiko adanya Enea dan Pecco. Keduanya ingin menjadi pembalap terkuat dalam tim,” timpal Claudio Domenicali.
“Namun saya yakin tim ini sudah banyak berkembang dalam mengatur situasi ini,” ucap Claudio Domenicali.
Di lain hal, Direktur Ducati, Paolo Ciabatti malah senang dengan kehadiran dua pembalap kuat dalam timnya. Ia pun tak mewajibkan Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini berteman.
Ia lebih senang melihat keduanya saling bersaing. Sebab, itu akan membuktikan siapa pembalap terkuat di Ducati.
“Anda tahu rekan satu tim adalah orang yang harus dikalahkan, karena dia memakai motor yang sama dengan Anda," kata Paolo Ciabatti dilansir BT Sport.
(Hakiki Tertiari )