Bahkan, sampai akhir Juni 2022, perempatfinal terakhir yang diraihnya adalah pada Januari 2020 di ajang Thailand Masters. Kemudian, semifinal terakhirnya adalah di ajang Denmark Open pada Oktober 2018.
Namun, Gregoria akhirnya bisa memecahkan catatan buruk itu. Dia menembus babak empat besar di Malaysia Masters dan Hylo Open 2022.
Padahal, sebelumnya pemain kelahiran Wonogiri itu bisa dibilang merupakan wonderkid di sektor tunggal putri Indonesia. Jelang menginjak usia 20 tahun, dia meraih ranking BWF tertingginya, yakni di posisi 13 dunia pada Juli 2019.
Namun, seperti yang dikatakan Coach Herli, sekarang kepercayaan diri Gregoria telah kembali hingga mampu perlahan-lahan bangkit dari keterpurukannya. Hasil runner up di Australia Open 2022 tentunya diharapkan semakin melecut semangatnya untuk terus meningkatkan performanya.
(Djanti Virantika)