SEBANYAK 2 pebulu tangkis asing yang pilih jadi Warga Negara Indonesia (WNI) akan dibahas di sini. Di antara mereka, ada yang merupakan rival Susy Susanti pada masanya.
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil para pebulu tangkis terbaik dunia. Tak jarang, banyak warga keturunan Indonesia yang menjadi bintang bagi negara lain, seperti halnya Mia Audina yang membela Belanda.
Namun, nyatanya ada beberapa pebulu tangkis asing yang memilih beralih menjadi WNI dan membela Indonesia dalam kariernya di kancah olahraga tepuk bulu. Siapa saja mereka? Mari kita saksikan sama-sama berikut ini.
Berikut 2 Pebulu Tangkis Asing yang Pilih Jadi Warga Negara Indonesia
2. Fuyu Iwasaki
Belakangan, nama Fuyu Iwasaki dibahas di kalangan penikmat bulu tangkis nasional. Sebab, wanita yang berasal dari Jepang ini telah resmi menjadi WNI.
Fuyu Iwasaki merupakan atlet bulu tangkis yang bermain di nomor ganda putri. Pada saat ini, dara berusia 23 tahun ini berpasangan dengan Dhea Bunga Anjani.
Dalam waktu dekat, duet Fuyu Iwasaki/Dhea Bunga Anjani akan tampil di Vietnam Open 2022 yang akan bergulir mulai 27 September 2022 hingga 10 Oktober 2022 mendatang. Ini merupakan turnamen BWF pertama yang diikuti oleh pasangan tersebut sejak Macau Open 2019.
Lahir pada tanggal 21 Desember 1998, Fuyu Iwasaki dikabarkan memiliki darah Indonesia dari ibunya. Dia masih membela Jepang hingga berusia 18 tahun pada 2016.
1. Huang Hua
Huang Hua merupakan mantan pebulu tangkis putri untuk China semasa aktif berkarier. Namun, dia kini tinggal di Klaten, Jawa Tengah, dan bahkan telah menjadi Warga Negara Indonesia.
Huang Hua diketahui menikah pada 1993 dengan seorang pria asal Indonesia bernama Tjandra Budi Dharmawan yang berasal dari Klaten. Dalam pernikahannya, mereka dikaruniai tiga anak.
Lahir pada 16 November 1969 di Guanxi, China, Huang Hua merupakan atlet bulu tangkis profesional untuk Negeri Tirai Bambu di era 1980-an dan 1990-an. Dalam kariernya, dia terbilang berprestasi.
Huang Hua pernah merengkuh dua trofi Piala Uber bersama tim putri China. Dia bahkan pernah menjadi juara dunia dan meraih emas Asian Games hingga medali perunggu Olimpiade, bersaing dengan tunggal putri legendaris Indonesia, Susy Susanti.
(Andika Pratama)