PEBULU tangkis ganda putra Indonesia, Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, blak-blakan menceritakan soal cedera yang dialaminya sejak berlaga di Indonesia Open 2022. Dia pun membeberkan penyebab tak bisa menahan tangis saat mengalami cedera pada Juni 2022 itu.
Ya, pasangan bermain dari Pramudya Kusuma Wardana itu mengalami cedera lutut di ajang Indonesia Open 2022. Saat itu, Pramudya/Yeremia bertanding di babak perempatfinal melawan wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

BACA JUGA: Ungkap Kondisi Terkini Yeremia Rambitan, Dokter PBSI Targetkan Latihan Normal Lagi pada Oktober 2022
Rasa sakit tak tertahankan dialami Yeremia saat kemenangan sudah di depan mata dari laga yang berlangsung rubber game itu. Dia terpincang-pincang hingga terbaring dan membiarkan laga berakhir dengan kekalahan.
Di saat itu, Yeremia langsung menutup mata dengan tangannya sembari menangis. Meski mendapat dukungan dari banyak pihak di saat bersamaan, pemain 22 tahun ini tetap merasa sangat sedih.
Dalam podcast milik pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan, Yeremia mengungkapkan apa yang di pikirkannya saat mengalami cedera itu. Dia mengaku tak bisa menahan tangis karena kesal cedera datang kala kariernya sedang menanjak. Dia bahkan ketakutan akan masa depannya.
“Sedih banget kenapa bisa cedera, kedua kenapa pas lagi seru, ranking gue lagi naik-naiknya, tiba-tiba cedera,” jawab Yeremia kepada Praveen di konten yang diunggah, Senin (5/9/2022) itu.
“Yang bikin gue tambah sedih tuh, gue takut enggal bisa sembuh, enggal bisa main lagi di badminton, itu yang bikin gue sedih,” lanjutnya.

Kekhawatiran itu tak bisa disangkal Yeremia, apalagi dia memiliki cita-cita menjadi seorang legendaris di dunia bulu tangkis. Di saat itu, kariernya bersama Pramudya pun mulai menuju ke arah yang baik.
Beberapa hari sebelum Yeremia cedera, pasangan ini berhasil naik peringkat di ranking BWF. Dari yang tadinya berada di peringkat 16, mereka menembus 15 besar di posisi ke-14.
Kini, Yeremia memerlukan waktu beberapa bulan ke depan untuk menjalani pemulihan. Artinya, dia dan Pramudya belum bisa mendulang poin lagi di ranking BWF.
(Djanti Virantika)