“Dari babak pertama hingga semifinal, kami melihat betapa bagusnya Ahsan/Hendra. Mereka mendominasi di tiga pukulan pertama. Mereka tidak banyak berlari,” kata Rexy, dilansir dari New Straits Times, Senin (29/8/2022).

Sehingga ketika Aaron/Soh tertinggal jauh di gim pertama, Rexy meminta anak didiknya itu untuk bermain dengan kecepatan dan reli panjang. Ternyata hal tersebut terbukti ampuh.
Sehingga, Rexy mengatakan di gim kedua kepercayaan diri Chia/Soh sudah tumbuh. Hal itu memudahkan mereka.
“Saya memberi tahu Chia/Soh Yik, mereka harus andalkan fisik dan bermain dengan kecepatan. Itu mengembalikan kepercayaan diri mereka, sehingga lebih baik. Mainkan reli panjang itu dan jangan terburu-buru dalam menerima,” ungkapnya.
“Setelah memenangkan gim pertama, kepercayaan diri mereka tumbuh. Mereka membangunnya di gim kedua dan mulai mendominasi,” tandas Rexy.
Sekadar informasi, kemenangan yang diraih Aaron/Soh sangat-sangat spesial. Pasalnya, raihan gelar tersebut merupakan gelar juara dunia pertama bagi Malaysia selama keikutsertaannya di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis.
(Rivan Nasri Rachman)