SOLO – Kisah Dheva Anrumusthi, peraih perak paralimpiade yang sempat tinggalkan bulutangkis karena kecelakaan akan diulas dalam artikel ini. Cerita itu bermula ketika Dheva Anrumusthi duduk di bangku SMA.
Sejatinya, Dheva Anrumusthi terlahir normal. Pemain 23 tahun itu sudah menggeluti dunia tepok bulu sejak kecil. Jadi, kualitasnya pun tak perlu diragukan lagi.
Akan tetapi, dia mengalami musibah kecelakaan yang menimpanya ketika ingin masuk ke bangku SMA. Kecelakaan itulah yang membuat tangan kanannya tidak dapat berfungsi dengan normal.
"Saya memang dari dulu sudah mengenal badminton. Tetapi saya alami kecelakaan pas mau masuk SMA. Waktu itu jatuh dari motor yang mengakibatkan tangan saya tidak seperti orang normal," ucap Dheva Anrumusthi kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (30/7/022).
Dheva Anrumusthi mengaku kalau musibah itu membuatnya sangat terpukul. Ia sampai hiatus dua tahun, karena berpikir sudah tidak ada gunanya melanjutkan karier di bulutangkis dengan kondisi seperti itu.
"Karena itu, saya vakum main badminton selama dua tahun. Saya berpikir waktu itu ya untuk apa juga main badminton dengan kondisi seperti ini. Karena kan memang sulit juga untuk mengejar prestasi di non disabilitas apalagi kondisi seperti ini," ucapnya.
Namun Dheva Anrumusthi mampu bangkit karena terus mendapat dukungan dari orang tua. Ajang Peparnas (Pekan Paralimpik Nasional) 2016 meyakinkan dirinya masih bisa bersaing dan melawan keterbatasan.