“Kita tidak memikirkan posisi Indonesia saat tertinggal 1-2. Kita cukup bermain lebih tenang dan lebih fokus ke pertandingan saja. Apalagi lawannya adalah pasangan muda yang bermain tanpa beban,” timpal Fajar.
“Kami hanya bermain lebih fokus, tidak boleh lengah, terutama di gim kedua yang terus memimpin angka. Ketika tertinggal 19-20 di gim pertama, kami hanya bermain lebih rileks dan tenang, tidak boleh buru-buru,” lanjutnya.
Terlepas dari kesulitan itu, kemenangan tersebut, membawa Indonesia menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Sebelum akhirnya berhasil comeback menjadi 3-2 di laga terakhir di sektor tunggal putra Grup A Piala Thomas 2022.
Sekadar informasi, Indonesia menurunkan Syabda Perkasa Belawa melawan Yun Gyu Lee di partai terakhir. Di laga itu, Syabda menang 21-14, 11-21, dan 21-16, sekaligus membawa Indonesia menjadi juara Grup A Piala Thomas 2022.
(Hakiki Tertiari )