LONDON - Atlet lari jarak jauh andalan Inggris, Mo Farah mulai memikiarkan masa depannya di dunia atletik. Hal itu ia pikirkan usai dipermalukan juniornya, Ellis Cross di perlombaan lari 10.000 meter di London pada Senin (2/5/2022) waktu setempat.
Juara Olimpiade empat kali itu memulai berlomba lagi untuk pertama kalinya sejak gagal lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 karena cedera kaki. Namun, momen comeback-nya itu tak berjalan manis karena ia tidak mampu mendahului juniornya yang masih berusia 26 tahun, yakni Ellis Cross, di garis finis.
Farah finis satu menit di luar waktu terbaiknya di lapangan yang sama pada 2010. Farah pun menolak berkomentar apakah dia akan mencoba bersaing lagi untuk Kejuaraan Dunia di Eugene pada Juli 2022 mendatang.
"Badan anda harus siap. Anda harus berada dalam kerangka berpikir yang benar. Anda harus mampu bersaing dengan orang-orang,” kata Farah, sang juara lari nomor 5.000 dan 10.000 meter di Olimpiade London 2012 dan Rio 2016, dikutip dari BBC, Senin (2/5/2022).
"Hari ini adalah hari yang berat. Ellis melakukannya dengan sangat baik untuk menang di sini. Tapi anda harus melihat di mana anda berada sekarang,” tambah Farah.
"Saat ini saya sendiri bahkan tidak tahu. Anda harus mengikuti balapan demi balapan dan menyaksikan apa yang bisa dilakukan. Saya tidak bertambah muda bukan?" lanjutnya.