LOSAIL – Pembalap Aprilia Racing, Maverick Vinales, terpuruk di MotoGP Qatar 2022. Harus mendulang hasil minor, Vinales pun berdalih belum nyetel dengan motor baru Aprilia Racing.
Ya, Vinales gagal menunjukkan penampilan apiknya di MotoGP Qatar 2022 yang berlangsung pada Minggu 6 Maret 2022 malam WIB. Pembalap asal Spanyol itu harus puas mengakhiri balapan di posisi ke-12.

Vinales mendulang nasib berbeda dengan sang rekan setim, Aleix Espargaro, dalam balapan seri perdana MotoGP 2022 itu. Diketahui, Aleix Espargaro berhasil menempati posisi keempat.
Vinales pun membeberkan penyebabnya. Dia mengakui balapan tak sesuai dengan yang direncanakan oleh dirinya. Sebab, ia masih belum bisa merasa nyaman untuk mengendarai RS-GP 22.
BACA JUGA: Diasapi Pol Espargaro di MotoGP Qatar 2022, Begini Reaksi Marc Marquez
"Balapan tidak berjalan sesuai rencana. Tetapi kenyataannya berbeda, dan saya tidak pernah merasa nyaman dengan motor. Ini saatnya untuk memahami apa yang terjadi, saya melakukan bagian saya, tetapi itu sangat rumit," kata Vinales, dilansir dari Motosan, Rabu (9/3/2022).
BACA JUGA: Soal Insiden Tabrakan dengan Jorge Martin di MotoGP Qatar 2022, Tardozzi: Bukan Salah Bagnaia!
Vinales menjelaskan bagian depan motornya saat menikung menjadi hal yang mengganggu dirinya. Ia mengakui masalah tersebut terjaadi seperti saat dirinya masih berada di Yamaha.
"Hal-hal yang paling menyulitkan hidup saya adalah belokan kecil dan sensasi yang ditransmisikan pada ujung depan. Ini sangat aneh, saya memiliki perasaan yang sama seperti di balapan terakhir tahun lalu, di musim dingin, di sisi lain, saya merasa jauh lebih baik," ucapnya.
Lebih lanjut, Vinales mengatakan pengembangan motor masih sama seperti musim lalu. Ini menandakan pekerjaan selama di pramusim tidak berjalan dengan baik. Ia pun merasa perlu mengendarai motor Aprilia dengan cara yang berbeda.

"Saya berada di titik yang sama seperti tahun lalu dengan motor ini, dan itu berarti kami tidak melakukan pekerjaan dengan baik di pramusim. Saya sangat jelas tentang apa yang terjadi, tetapi tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya,” jelas Vinales.
“Tentunya, DNA dari Aprilia membuat pembalap harus melakukan hal yang sangat berbeda dari yang biasa saya lakukan," pungkasnya.
(Djanti Virantika)