PETINGGI Ducati, Davide Tardozzi memberi tanggapan tentang keluhan Francesco Bagnaia, yang menganggap motor baru Ducati untuk MotoGP 2022 lebih sulit dikendalikan. Mengenai hal tersebut, Davide Tardozzi justru senang, pembalapnya punya pandangan tersendiri soal motor yang ditungganginya.
Davide Tardozzi juga mengatakan, bahwa motor lama Ducati, Desmosedici GP21, memang lebih cocok dengan gaya mengemudi Francesco Bagnaia. Bahkan ia mengaku senang dengan pilihan Pecco (julukan Francesco Bagnaia), yang memilih menggunakan motor lamanya untuk musim ini.
Sebab, Ducati memang berambisi membuat salah satu pembalapnya menjadi juara dunia MotoGP 2022. Pabrikan asal Borgo Panigale itu melakukan peningkatan di motor Desmosedici untuk tim pabrikan Ducati, yang ditunggangi Francesco Bagnaia dan Jack Miller.
Namun, ketika tes pramusim di Sirkuit Sepang dan Mandalika, Pecco dan Jack Miller gagal tampil bagus. Bahkan, Pecco mengeluhkan performa Desmosedici GP 22 sulit dikendalikan dibandingkan motor sebelumnya.
Sementara itu, di sesi latihan bebas pertama di Sirkuit Losail, Jumat, 4 Maret lalu, Pecco dan Jack Miller memutuskan untuk menggunakan Desmosedici GP 21. Sedangkan tiga pembalap tim satelit Ducati, yaitu Johann Zarco, Jorge Martin dan Luca Marini akan tetap menggunakan Desmosedici GP 2022.
Melihat Francesco Bagnaia menggunakan mesin lama, Davide Tardozzi membela diri, bahwa pembalapnya tidak pernah mengatakan motor baru Ducati buruk. Ia menjelaskan Pecco masih membutuhkan penyesuaian dengan motor barunya.
Soal performa motor baru, Ducati memang telah memberikan peningkatan dari sebelumnya. Meski harus diakui, Francesco Bagnaia bisa menempati urutan kedua di klasemen MotoGP 2021, di bawah Fabio Quartararo, dengan motor Desmosedici GP 21.