Ternyata, Ramon pun mengaku sudah mengagumi Dovizioso sejak rider berusia 35 tahun itu berada di tim Ducati. Para rekannya di paddock menyebutnya dengan julukan sang Profesor yang aura kepemimpinannya sangat tinggi.
"Kami memanggilnya sang profesor, dan dia telah menciptakan aura kepemimpinan dalam pengembangan sebuah proyek yang membuat motor saat ini menjadi yang terbaik di grid," ungkapnya.
Di sisi lain, kerja keras itu memang ditunjukkan Dovizioso sendiri jelang MotoGP 2022 bergulir. Saat ini, dirinya benar-benar terkonsentrasi untuk adaptasi dengan YZR-M1 yang akan ditungganginya itu. Memikirkan hal detail yang Ramon katakan pun benar ditunjukkan.
Dovizioso saat ini sedang meminta untuk banyak melakukan tes pada motor barunya. Ia ingin mengetahui kemampuan motornya seperti ban, rem, eltronik, sasis, yang ingin dikuliknya sebelum tancap gas di MotoGP 2022.
"Kami harus melakukan tes karena kami tidak tahu bagaimana situasinya untuk motor kami dibandingkan dengan motor lain. Saya pikir sangat penting untuk beradaptasi karena dengan MotoGP hari ini seperti ban, rem, elektronik, sasis. Jelas apa yang harus Anda lakukan pada setiap motor," kata Dovizioso.
(Djanti Virantika)