“Hal yang paling sulit adalah mengelola tekanan, karena Anda selalu menemukan akhir pekan di mana itu tidak berjalan dengan baik atau motor lebih menderita. Itu terjadi dengan Yamaha,” ucap Lorenzo, dilansir dari Tuttomotoriweb, Rabu (27/10/2021).
“Tapi, Dia menyelesaikan semua balapan dan tidak jatuh. Sangat sulit ketika Anda berada di bawah tekanan,” sambungnya.

“Sangat sulit ketika Anda berada di bawah tekanan. Bersama Pecco dia menjadi yang tercepat di kejuaraan, tetapi Fabio lebih konsisten dan membuat lebih sedikit kesalahan daripada Bagnaia. Dia adalah juara yang tepat,” ucap Lorenzo.
Sementara itu, Quartararo menjadi pembalap Prancis pertama yang juara MotoGP. Prestasi in akan makin lengkap jika Quartararo bisa menyelesaikan dua balapan terakhir dengan podium.
(Andika Pratama)