Pada pertemuan pertama di Istora Senayan, Anthony harus bekerja ekstra keras untuk menaklukkan Lu Guang Zu. Dia pun harus menjalani rubber game, sebelum menang 20-22, 23-21 dan 21-18.
Skenario berbeda kemudian terjadi di Japan Open 2019. Ketika itu, Anthony harus bekerja keras di game pertama sebelum memastikan kemenangannya usai menjalani fase kedua yang lebih mudah, dan merebut kemenangan 22-20 dan 21-16.

Tentunya dengan keunggulan rekor head-to-head itu, Anthony bisa merebut poin dari Lu dan memberikan Indonesia keunggulan di final Piala Thomas 2020.
(Rivan Nasri Rachman)