TOKYO – Mantan lifter kebanggaan Tanah Air, Erwin Abdullah, merasakan betul naik turunnya kehidupan. Pada 2004, ia terpilih sebagai salah satu wakil Indonesia yang turun di cabang olahraga angkat besi Olimpiade Athena 2004.
Sayangnya, kebahagian itu berubah menjadi air mata takala Erwin tidak bisa tampil akibat cedera tulang pinggang bagian belakang. Kala itu, cerita Erwin, dirinya dihadapkan dua pilihan, tampil atau tidak.
Ia gelisah bukan kepalang setelah Tim Dokter Olimpiade melarangnya tampil. Sebab, cedera Erwin parah dan berpotensi mengakibatkan dirinya lumpuh total seumur hidup jika tetap memaksakan kehendak tampil. Akhirnya, dia memilih untuk tidak tampil dengan pertimbangan keluarga dan masa depan.
"Tampil di Olimpiade itu kan impian seluruh atlet karena multievent itu merupakan tujuan akhir yang paling membanggakan bagi semua atlet. Sungguh menyedihkan. Saya tidak bisa tampil padahal saya sudah berada di Athena. Makanya, saya menangis dan meneteskan air mata menyesali apa yang terjadi," cerita Erwin, dalam keterangan pers NOC Indonesia yang diterima Okezone, Minggu (1/8/2021).
"Saya terpaksa mengikuti anjuran dokter untuk tidak tampil karena saya memang tidak ingin mengalami kelumpuhan. Saya juga mendengar nasihat pers atase Kontingen Indonesia (Olimpiade 2004, Linda Wahyudi) tentang perlunya memikirkan masa depan anak dan Istri. Di situ, saya terbayang wajah istri dan Rahmat yang masih kecil. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana nasib keluarga jika saya tetap memaksakan diri tampil," tambahnya.
(Erwin (kiri) bersama sang anak, Rahmat Erwin Abdullah. (Foto: NOC Indonesia)
Kini, keikhlasan Erwin itu terbalas. Sang anak hasil buah cintanya dengan mantan lifter Ami AB yakni Rahmat Erwin Abdullah, berhasil menunaikan mimpi sang ayah, yakni mendapatkan medali Olimpiade (Rahmat Erwin Abdullah merebut medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020).
BACA JUGA: Anthony Ginting vs Chen Long di Semifinal Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020, Lanjutkan Dominasi?
Erwin yang menjadi pelatih Tim Nasional (Timnas) Angkat Besi Indonesia menyaksikan langsung anak semata wayangnya naik ke atas panggung. Bahkan, dia melihat Rahmat dikalungkan medali perunggu. Perasaan terharu dan bahagia pun menyelimutinya melihat prestasi anaknya.