BEKASI – Juara dunia bulu tangkis 1993 nomor tunggal putra, Joko Suprianto, ikut kehilangan atas kepergian Markis Kido yang meninggal dunia pada Senin, 14 Juni 2021 malam WIB. Joko menyebut Markis Kido sebaga sosok yang humble alias rendah hati semasa hidup.
“Ya, Kido itu humble sekali. Masih mau melatih di mana pun dan kepada siapa pun, pasti akan didatangi. Memang kegemaran dan hobi Kido terus bermain bulu tangkis,” kata Joko Suprianto saat ditemui tim MPI di kediaman Markis Kido di Bekasi, Selasa (15/6/2021).

Selain itu, Kabid Humas PP PBSI, Broto Happy mengatakan Markis Kido merupakan sosok yang terlahirkan untuk bulutangkis.
“Dia merupakan sosok yang terlahir untuk bulu tangkis. Kido walaupun sudah selesai menjadi atlet, tetap meneruskan hobi bulu tangkisnya,” kata Broto Happy di lokasi yang sama.
BACA JUGA: Markis Kido Hidup Mati di Lapangan Bulu Tangkis, Ini Daftar Trofi yang Disabet
Meski umur sudah 36 tahun, semangat Markis Kido untuk bulutangkis tidak pudar dengan tetap melatih. Markis Kido sendiri meninggalkan seorang istri, Richasari Pawestri dan dua orang putri.
Alharmarhum dimakamkan satu tempat dengan peristirahatan terakhir ayahnya, Djumharbey Anwar TPU Kebon Nanas, Cipinang. Semasa hidup, Markis Kido merupakan salah satu pebulu tangkis terhebat yang dimiliki Indonesia.

Prestasi terbaik Markis Kido tersaji saat berpasangan dengan Hendra Setiawan dalam rentang 2002-2012. Berduet sejak membela klub Jaya Raya, membuat Markis Kido dan Hendra Setiawan solid di dalam maupun luar lapangan.
Sejumlah gelar bergengsi yang pernah disabet mantan pebulu tangkis nomor satu dunia ini adalah gelar juara dunia 2007, medali emas Olimpiade Beijing 2008 dan medali emas Asian Games Guangzhou 2010.
(Ramdani Bur)