JAKARTA - PBSI merespons pengumuman resmi BWF tentang berakhirnya pengumpulan poin Olimpaide Tokyo 2020 pada Jumat (28/5/2021). Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky mengaku legowo dengan keputusan BWF itu.
Dengan keputusan ini, tidak ada lagi turnamen tersisa untuk pengumpulan poin usai batalnya ajang Malaysia dan Singapura Open karena pandemi Covid-19. BWF juga mengonfirmasi akan segera mengirimkan undangan kepada atlet-atlet yang lolos kualifikasi.
Akan tetapi, keputusan BWF tersebut jelas memberi efek buruk bagi tim bulu tangkis Indonesia. Sebab, skuad Merah Putih dipastikan hanya meloloskan tujuh wakil ke ajang empat tahunan tersebut.
Baca juga Kualifikasi Berakhir, Bulu Tangkis Indonesia Loloskan 7 Wakil ke Olimpiade Tokyo 2020
Padahal Indonesia bisa saja mengirimkan delapan wakil andai masih ada kesempatan untuk mengumpulkan poin. Satu wakil tersebut adalah ganda campuran Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
Baca juga BWF Konfirmasi Tutup Penghitungan Poin Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020
Hafiz/Gloria sendiri pada saat ini ada di peringkat sembilan dengan poin 60.851. Terpaut 647 angka dari Marcus Ellis/Lauren Smith di peringkat delapan. Pasangan Inggris itu diuntungkan dengan Kejuaraan Eropa yang sempat menimbulkan kontroversi dalam penghitungan poin Olimpiade.
Meski begitu, Rionny mencoba menerima kenyataan yang ada. Walau dalam hal ini PBSI sempat ingin melakukan banding, tetapi ia mengurungkan niat tersebut.