“Meski Valentino Rossi meninggalkan tim pabrikan Yamaha, itu bukan akhir kariernya. Ini bukan skenario perpisahan penuh, melainkan momen transisi,” ujar Jarvis, sebagaimana dikutip dari Paddock GP, Jumat (19/3/2021).
“Statusnya sebagai pembalap pabrikan juga akan tetap. Dia juga akan membawa serta pemimpin tim David Munoz, analis dataMatteo Flamigni, dan analis kinerja pebalap Idalio Gavira. Dengan begitu, dia akan dikelilingi oleh wajah-wajah yang akrab,” jelas Jarvis.
Perpindahan Rossi ke Petronas harus terjadi usai Yamaha memilih mengontrak Fabio Quartararo untuk mendampingi Maverick Vinales. Dengan begitu, ketika Rossi memilih terus melanjutkan karier panjangnya di MotoGP, tempat tersisa hanya berada di tim satelit.
Dengan membela Petronas, Rossi harus mengakhiri romansanya dengan tim pabrikan Yamaha yang sudah berlangsung selama 15 tahun. Momen perpisahan itu sendiri berlangsung penuh emosional usai balapan terakhir MotoGP 2020.
(Ramdani Bur)