SOSOK mantan pevoli putri Indonesia, Aprilia Manganang, tengah menjadi sorotan karena status gendernya yang ternyata dipastikan seorang laki-laki. Sebelum dinyatakan sebagai pria, Aprilia sendiri diketahui berhasil menorehkan prestasi manis sebagai pevoli putri, tak hanya di Tanah Air, dia juga bersinar di kancah internasional.
Aprilia memang pernah direkrut salah satu klub voli putri Thailand, yakni Generali Supreme Chonburi E-Tech. Klub ini termasuk salah satu papan atas di Negeri Gajah Putih -julukan Thailand.
Tepatnya pada 2019, Aprilia Manganang direkrut Generali Supreme Chonburi E-Tech. Datang dengan status pinjaman, dia memperkuat Generali Supreme Chonburi E-Tech di sejumlah ajang bergengsi, termasuk Thai-Denmark Super League 2019. Kehadirannya kian memperkuat lini serang klub itu.
BACA JUGA: Ternyata, Aprilia Manganang Sudah Rasakan Perubahan dalam Dirinya Sejak SMA
Aprilia Manganang terbukti bisa tampil gemilang hingga mengantar Generali Supreme Chonburi E-Tech merebut gelar juara. Di partai final ajang Thai-Denmark Super League 2019, Aprilia membantu Generali Supreme Chonburi E-Tech menang dengan skor 3-1.
BACA JUGA: 5 Potret Terbaru Aprilia Manganang Pamer Tubuh Kekar
Tak hanya meraih gelar juara, prestasi secara individu juga diraih Aprilia Manganang. Dia mendapat pengharagaan sebagai pemain terbaik atau most valuable player (MVP).
Dengan pencapaian fantastis itu, Aprilia kemudian mendapat sorotan besar dari publik Thailand. Ia ramai disorot media setempat karena penampilannya yang gemilang.
Aprilia membela tim tersebut sekira satu tahun. Kini, Aprilia Manganang bahkan sudah memilih langkah untuk pensiun sebagai pevoli.
Tepatnya pada September 2020, mantan pevoli kelahiran 27 April 1992 itu mengumumkan keputusan untuk pensiun. Dia kini lebih fokus pada kariernya sebagai prajurit TNI AD.
Sosoknya pun kini kembali menjadi sorotan setelah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa, menyatakan bahwa Aprilia Manganang merupakan seorang laki-laki. Dia menderita hipospadias sedari lahir sehingga dianggap perempuan.
(Ramdani Bur)