TURIN – Pembalap Tim Pramac Ducati, Francesco Bagnaia, mengomentari kesukesan Joan Mir dan Fabio Quartararo di MotoGP. Melihat dua temannya yang menjalani debut bersamaan dengannya di MotoGP, Bagnaia tak merasa tertekan ataupun frustrasi.
Bagnaia menilai bahwa semua pembalap punya cara masing-masing dalam memulai penampilannya. Bagnaia sendiri yang tergabung ke tim satelit Ducati merasa bahwa permulaannya berjalan lebih lambat dari Quartararo.

Tetapi dengan Mir, Bagnaia merasa bisa berkembang dengan waktu yang cukup bersamaan. Sebab, Bagnaia dan Mir baru menunjukkan kemajuan pada musim ini.
BACA JUGA: Enea Bastianini Yakin Bisa Ikuti Kesuksesan Joan Mir di MotoGP
Untuk Quartararo, dia sudah tampil gemilang sejak musim debutnya di kelas MotoGP. El Diablo -julukan Quartararo- bisa bersaing memperebutkan kemenangan dan beberapa kali naik podium.
Sayangnya meski sama-sama baru berkembang dengan Mir di musim 2020, Bagnaia dan pembalap Suzuki itu menunjukkan penampilan yang berbeda. Mir berkembang jauh lebih pesat hingga menyabet gelar juara dunia.
Tetapi, Bagnaia tetap optimis bahwa musim depan bisa tampil jauh lebih baik lagi. Sebab, dia akan membela tim pabrikan, yakni Mission Winnow Ducati.
"Kita pasti mendekati kelas dengan tiga cara berbeda. Fabio Quartararo datang ke MotoGP dan langsung merasa seperti di rumah sendiri. Dia naik podium beberapa kali di tahun pertama dan kemudian dia memenangkan dua balapan pertama musim ini,” ujar Bagnaia, sebagaimana dikutip dari Speedweek, Jumat (4/12/2020).

“Awalnya, saya butuh waktu sedikit lebih lama, tetapi tahun ini lebih konsisten. Tahun ini, saya hanya cepat dalam beberapa saat, kecepatannya hanya melesat sedikit demi sedikit,” lanjutnya.
“Di tahun mendatang, saya berharap bisa cepat. Jika saya bisa menjadi cepat dan kompetitif sepanjang musim, saya pasti akan lebih bahagia. Jadi, lebih penting juga mengalahkan yang lain dan bukan hanya keduanya,” tukas Bagnaia.
(Ramdani Bur)