Sebetulnya, Yamaha memang menawari peran sebagai pembalap tes kepada Andrea Dovizioso. Namun, rider berusia 34 tahun itu menolak tawaran dari Yamaha. Ia lebih memilih mengambil cuti sabatikal sembari menanti adanya proyek bagus yang bisa membawanya menjadi juara dunia MotoGP.
Pembalap tes sudah didapat, selanjutnya adalah serius menjalankan program tersebut. Menurut Valentino Rossi, Yamaha perlu serius menjalankan program tes di Eropa. Sebab, kelalaian yang dilakukan sepanjang MotoGP 2020, berdampak pada motor yang kurang kompetitif.
“Pertama-tama ada masalah mendasar. Hingga 2020, tim-tim lain memiliki program tes aktif di Eropa bersama pembalap Eropa seperti (Michele) Pirro, (Dani) Pedrosa, dan (Stefan) Bradl,” terang Valentino Rossi.
“Yamaha tidak memiliki tim seperti itu. Hanya ada program tes yang dilakukan di Jepang, bersama dengan pembalap Jepang. Masalah terbesarnya bukan itu, tetapi pembalap tes melaju di sirkuit yang tidak ada kaitannya dengan yang dipakai di Eropa,” kritik pembalap kelahiran Tavullia itu.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)