VALENCIA – Pembalap Tim Suzuki Ecstar, Joan Mir, tak menyangka akan menjadi juara dunia MotoGP pada musim ini. Ia sendiri merasa terkejut karena langsung menjadi juara dunia setelah membuat keputusan berani pada musim lalu.
Namun, Mir juga telah menetapkan tujuan pribadi bahwa ia ingin menjadi juara dunia MotoGP ketika tampil di kelas premier tersebut. Karena itu, kala Suzuki memberinya penawaran untuk bergabung, ia tidak menolak.

Mir merasa yakin dengan tim mana pun ia bisa menjadi seorang juara dunia. Akan tetapi, ia tidak menyangka bahwa momen gelar juaranya bisa terjadi secepat ini. Mengingat musim lalu, ia tampil sebagai debutan dan gagal menyegel rookie of the year 2020.
“Bagi saya inilah alasan untuk menandatangani kontrak dengan Suzuki,” ungkap Mir, mengutip dari Motorsport, Selasa (17/11/2020).
Baca juga Meski Keluar sebagai Juara, Mir Alami Mimpi Buruk di MotoGP Valencia 2020
“Bagi saya, tentu saja memenangkan gelar dengan setiap pabrikan adalah hal yang luar biasa, itu adalah targetnya,” tambahnya.
“Tetapi, saya cukup berani saat itu untuk pergi dengan Suzuki karena saya tidak mengharapkan potensi ini pada motor di tahun kedua,” sambungnya.

“Tetapi, seperti ini. Kami meraih gelar dengan Suzuki yang berarti lebih dari biasanya,” lanjut pembalap berpaspor Spanyol tersebut.
Keberhasilan Mir menjadi juara dunia menjadi sejarah tersendiri. Ia menjadi pembalap keenam Suzuki yang mampu mengoleksi titel juara dunia di kelas utama setelah Barry Sheen, Marco Lucchinelli, Franco Uncini, Kevin Schwantz, dan Kenny Roberts Jr.
Selain itu, Mir juga menorehkan prestasi besar untuk Suzuki. Pasalnya Suzuki baru kembali ke MotoGP secara penuh pada 2015 setelah absen dari 2011-2014. Namun, tak butuh waktu lama, Suzuki mampu merebut titel juara dunia usai lima tahun berselang.
Hingga seri ke-13 MotoGP 2020, Mir telah mengoleksi 171 poin. Ia berhasil mengumpulkan satu kemenangan dan enam kali podium. Sementara pesaingnya terdekat adalah Franco Morbidelli dan keduanya kini berselisih 29 poin.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)