VALENCIA – Pembalap Suzuki Ecstar, Alex Rins, mau Maverick Vinales (Mosnter Energy Yamaha) dihukum lebih berat dari sekadar memulai balapan MotoGP Eropa 2020 dari pit lane. Rins menilai Vinales layak memulai semua balapan hingga akhir musim 2020 dari pit lane.
Vinales dihukum memulai balapan dari pit lane karena Yamaha menggunakan mesin keenam pada motor YZR-M1 miliknya. Padahal, setiap pembalap dari tim non-konsesi, seperti Yamaha, hanya memiliki jatah lima mesin untuk satu musim kejuaraan.

Yamaha dinilai telah melanggar aturan sehingga Vinales menerima hukuman. Selain Vinales, Yamaha juga menerima hukuman dengan pengurangan 50 poin di klasemen konstruktor. Sementara itu, Monster Energy kehilangan 20 poin dan Petronas Yamaha SRT harus merelakan 37 poin mereka di klasemen tim.
Namun, hukuman yang diberikan kepada Vinales, dinilai Rins kurang berat karena koleksi poin Top Gun –julukan Vinales– tidak dikurangi. Menurut Rins, Vinales mendapatkan keuntungan dengan menggunakan mesin baru pada balapan tersisa.
BACA JUGA: Gara-Gara Yamaha, Vinales Start dari Pit Lane di MotoGP Eropa 2020
Rins menilai Vinales justru akan diuntungkan dalam dua balapan tersisa dengan mesin baru tersebut. The Bakery –julukan Rins– bahkan menyebut hukuman untuk Vinales sebagai bentuk ketidakadilan.
“Dia (Vinales) harus memulai dari sana (pit lane) hanya di balapan ini. Akan tetapi, dia akan mendapatkan keuntungan di balapan berikutnya karena memiliki mesin baru,” kata Rins, menyadur dari Tutto Motori Web, Sabtu (7/11/2020).