BOLOGNA – Pengamat MotoGP Carlo Pernat, memberikan prediksinya mengenai formasi pembalap Ducati pada musim 2021 nanti. Menurutnya, para pembalap muda bakal jadi pilihan utama tim asal Italia tersebut.
Pernat yakin Ducati akan mengikuti langkah pabrikan lain yang telah lebih dulu mempercayai rider muda. Hal tersebut dirasa tepat untuk proyek jangka panjang seperti yang dilakukan Yamaha atau KTM.

Francesco Bagnaia dipercaya akan mengisi tempat di tim pabrikan. Ya, pembalap Italia itu sebelumnya kencang dilaporkan akan menggantikan posisi Andrea Dovizioso yang memutuskan untuk pergi musim depan.
Baca juga: Paolo Ciabatti Akui Ducati Berjudi dengan Pecco Bagnaia
Negosiasi kontrak baru yang tak juga menemui titik terang membuat Dovizioso memilih untuk meninggalkan Ducati musim depan. Pabrikan Borgo Panigale pun harus bergerak cepat mencari rekan Jack Miller di tim utama.
Selain Bagnaia, nama lain yang juga kemungkinan jadi incaran Ducati untuk mengisi tempat di tim utama mereka adalah Johann Zarco. Namun, Zarco diyakini hanya akan jadi opsi cadangan bagi tim Ducati.
Jika Bagnaia naik ke tim pabrikan, langkah apa yang akan diambil Ducati untuk tim satelit mereka? Tim Borgo Panigale sudah mengantongi beberapa nama dari rider Moto2 untuk mereka pilih naik ke kelas utama musim depan.
Salah satu nama yang cukup kencang dibicarakan adalah pembalap Sky Racing VR46, Luca Marini. Ya, adik angkat Valentino Rossi itu jadi yang paling mungkin untuk menggantikan Bagnaia di tim pabrikan pada MotoGP 2021 nanti.

“Strategi mereka telah sedikit berubah, karena mereka hanya memberikan kontrak setahun pada semua rider mereka, dengan opsi lanjutan setahun. Ini bikin Ducati tertekan, dan mereka harus mengevaluasi semuanya," ujar Pernat, seperti dilansir dari laman GPOne, Rabu (2/9/2020).
"Menurut saya ini strategi yang bagus, karena berarti mereka memberlakukan modernisasi. Ini adalah jalan baru bagi Ducati. Saya rasa Jorge(Lorenzo) tak lagi punya kans balapan lagi. Tadinya ia memang berpeluang, namun kini Ducati memilih para rider muda,” tandasnya.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)