JEREZ – Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, balik mengkritik kinerja buruk ban belakang Michelin. Menurut The Doctor, gaya balapnya tidak berpengaruh terhadap cepat ausnya karet hitam yang dipasok oleh pabrikan asal Prancis tersebut.
Pendapat itu dilontarkan Valentino Rossi untuk membalas pernyataan dari Direktur Balap Roda Dua Michelin, Piero Taramasso. Dalam sebuah wawancara, ia menduga kesulitan pembalap berusia 41 tahun itu dengan ban, diakibatkan oleh gaya balapnya sendiri.
Piero Taramasso mengatakan, Valentino Rossi terlalu sering sedikit melepaskan badannya dari motor ketika menikung. Hal itu menyebabkan bagian samping ban mendapat tekanan yang lebih berat. Situasi tersebut kemudian berdampak pada ban yang terlalu panas (overheating) hingga akhirnya cepat aus.
Baca juga: Rossi Beberkan Penyebab Tertinggal Jauh dari Vinales

Mendengar kritik tersebut, Valentino Rossi jelas tidak tinggal diam. Menurutnya, gaya balap itu sedikit banyak dipengaruhi oleh kinerja Michelin sendiri. Ia lantas membandingkan gaya menikungnya dengan Andrea Dovizioso, yang juga mengalami masalah ban.
“Saya tidak setuju dengan Taramasso. Saya mendengar wawancara itu, tetapi jika Anda melihat foto-foto, tubuh saya sering keluar dari motor karena kami mencari yang terbaik dari suduh pandang ini. Dengan Bridgestone, saya lebih sering keluar dari motor. Sekarang dengan Michelin, Anda tidak bisa sering melakukannya,” terang Valentino Rossi, dilansir dari Crash, Minggu (19/7/2020).
“Saya tidak yakin itu benar. Masalahnya bukan itu. Dovizioso juga mengalami hal yang sama. Padahal, dia punya gaya selalu menempel pada motornya. Jadi, buat saya, itu bukan sebuah masalah,” sambung juara dunia MotoGP tujuh kali itu.
Sekadar informasi, masalah keausan ban belakang itu sudah terjadi sepanjang MotoGP 2019. Valentino Rossi kerap kesulitan memasuki akhir balapan karena ban motornya sudah habis. Dengan daya cengkeram yang tipis, risiko untuk terjatuh dan tidak finis jelas membesar.
Valentino Rossi dan Monster Energy Yamaha tersebut berusaha mencari solusi terbaik dari masalah tersebut. Pembalap asal Italia itu menduga, problem terjadi karena kombinasi ban Michelin yang terlalu lunak serta dimensi tubuhnya yang besar (181 sentimeter/69 kilogram).
“Sepanjang karier, saya biasanya memilih berkendara dengan ban keras (hard) di depan dan belakang. Di masa lalu, saya menjalani balapan-balapan terbaik dengan ban keras. Sekarang, ban Michelin terlalu lembut, dan buat saya itu tidak mudah,” ucap kekasih dari Francesca Sofia Novello itu.
“Mungkin juga karena tubuh saya yang tertinggi dibandingkan rata-rata pembalap lain. Saya sepakat dengan Taramasso. Itu adalah masalah saya, bukan mereka. Saya setuju bahwa kami harus mencari cara, tetapi saya tidak setuju masalah itu karena gaya balap,” tandas Valentino Rossi.
(Ramdani Bur)