MADRID – Kerugian finansial harus dirasakan enam tim independen MotoGP, termasuk Reale Avintia Ducati akibat penundaan balapan. Manajer Tim Reale Avintia Ducati, Ruben Xaus, bersyukur karena Dorna Sports mau turun tangan membantu tim-tim independen tersebut.
Berbeda dengan tim pabrikan, tim independen betul-betul mengandalkan pemasukan dari balapan. Uang baru bisa didapatkan dari komisi perjalanan, sponsor, dan juga bonus dari satu pekan balapan MotoGP.
Baca juga: Zeelenberg Khawatirkan Nasib 5 Tim di MotoGP 2021
Menyadari pentingnya keberadaan tim-tim tersebut, Dorna Sports berinisiatif membantu dari sisi finansial. Pemegang hak komersial MotoGP itu mengucurkan dana 750 ribu Euro (setara Rp13,4 miliar) untuk periode April-Juni 2020.
Ruben Xaus sendiri menerangkan, anggaran timnya dalam setahun hanya 2 juta Euro (setara Rp35,7 miliar). Sebanyak 65-70% anggaran habis untuk menyewa motor dari pabrikan, dalam hal ini Ducati. Ketiadaan balapan membuat pemasukan sebesar 15% dari 2 juta Euro berupa dana sponsor tidak mengucur.
“Sebanyak 65-70% anggaran kami habis untuk menyewa sepeda motor. Semakin mundur kejuaraan, semakin lama Anda melihat motor di televisi. Ketika sponsor melihat motor Anda di televisi, mereka akan dengan senang hati membayar uang,” ujar Ruben Xaus, melansir dari Corse di Moto, Senin (6/4/2020).
“Jika sponsor tidak membayar, maka kami kehilangan sekira 15% dari anggaran 2 juta Euro (300 ribu Euro = Rp5,3 miliar). Kami beruntung karena bantuan dari Dorna Sports menjaga kelangsungan tim selama 2-3 bulan. MotoGP adalah olahraga yang mahal,” tandas pria berkebangsaan Spanyol itu.
(Ramdani Bur)