"Di game kedua awal, penyesuaian saya lambat, saya gampang bikin kesalahan sendiri. Seharusnya sudah tahu di game pertama Yamaguchi mainnya seperti apa, tapi saya malah melakukan kesalahan yang sama. Kalau saya lebih cepat kuasai lapangan, dia juga sudah terbebani kalah di game pertama dan pasti akan ramai,” kata Gregoria, dilansir dari PBSI, Kamis (16/1/2020).
Selain salah penerapan taktik, Gregoria juga merasa sempat kebingungan untuk bisa mematikan Yamaguchi. Padahal menurutnya, ada banyak peluang untuk mematikan wakil Jepang tersebut, tapi ketika berada di momen tersebut Gregoria justru kebingungan.
"Di game ketiga finishing saya selalu bisa diantisipasi oleh dia, dia sudah tahu arahnya mau defense ke mana. Mau mematikan dia tapi sambungannya tidak tahu lagi mau ke mana,” tutupnya.
(Ramdani Bur)