CERVERA – Kedigdayaan Marc Marquez di MotoGP sejak 2013, sedikit banyak dipengaruhi oleh tim yang dibelanya, yakni Repsol Honda. The Baby Alien seakan tidak memiliki pesaing kuat karena bermodal sumber daya melimpah milik pabrikan asal Jepang itu. Tak heran, desakan untuk keluar dari zona nyaman tersebut menguat ketika dirinya berhasil menjadi juara dunia MotoGP 2019.
Kebetulan, kontrak Marc Marquez bersama Repsol Honda akan habis pada penghujung musim MotoGP 2020. Berpindah-pindah tim adalah hal yang wajar di dunia balap motor profesional. Sebut saja Valentino Rossi yang rela hengkang dari Repsol Honda pada awal musim 2004 ke Yamaha.

Baca juga: Sebelum Gelar Juara Dunia, Marquez Bidik Rekor Kemenangan Agostini
Sayangnya, ide untuk berpindah tim seperti idolanya masa kecil itu tidak terlintas dalam benak Marc Marquez. Pembalap berusia 26 tahun itu sudah menganggap Honda sebagai keluarganya sendiri sehingga masih enggan hengkang ke tim lain.