“Saya sering terjatuh dan melukai diri sendiri lebih banyak darinya. Dia punya cara mengontrol motor yang berbeda dari pembalap lain. Teknik itu berhasil dikembangkan oleh Marquez, save dengan menggunakan siku,” imbuh juara dunia tiga kali tersebut.
Jorge Lorenzo memang masih belum bisa memulihkan diri dari trauma akibat kecelakaan hebat di MotoGP Belanda 2019, Juni lalu. Apalagi, kecelakaan tersebut mengakibatkan pembalap asal Spanyol itu menderita retak tulang punggung yang berpotensi mengakhiri kariernya.
Cedera dan Jorge Lorenzo seakan tidak bisa dipisahkan selama setahun terakhir. Pembalap berusia 32 tahun itu mengalami patah pada telapak kaki kanan di MotoGP Aragon 2018 gara-gara Marc Marquez, patah telapak tangan kiri saat berlatih pada Januari 2019, dan terakhir retak tulang punggung di Assen.
(Fetra Hariandja)