TOKYO – Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, berhasil lolos ke babak 16 besar Jepang Open 2019 Super 7540. Meski begitu, Jonatan merasa masih memiliki banyak PR yang harus dibenahinya agar hasil manis bisa lebih mudah didapat.
PR tersebut berkaitan dengan masalah nonteknis yang kerap menghantui Jonatan. Kondisi tersebut pun turut terlihat kala melakoni laga babak pertama Jepang Open 2019. Saat Jonatan tengah memimpin di set kedua dengan skor 20-16, sang lawan, Suppanyu Avihingsanon, berhasil mengejar hingga kedudukan berubah menjadi 20-20.
BACA JUGA: Jonatan dan Wahyu/Ade Maju ke Babak Kedua Jepang Open 2019
Beruntung, laga tetap bisa diselesaikan dengan manis oleh Jonatan yang menuntaskannya dengan skor 23-21. Pemain unggulan keenam itu pun akhirnya bisa merebut tiket ke babak 16 besar Jepang Open 2019.

Meski begitu, Jonatan kurang puas dengan penampilannya. Ia pun memastikan bakal membenahi masalah tersebut agar tak kembali terulang. Sebab, kondisi seperti yang dialami di laga kotra Avihingsanon sendiri bukanlah yang pertama kalinya terjadi.
Pada ajang Indonesia Open 2019 yang baru digelar pekan lalu, Jonatan juga mengalami masalah yang sama. Kali ini terjadi kala berhadapan dengan wakil Taiwan, Chou Tien Chen. Tetapi, Jonatan gagal mengatasi masalah ini sehingga takluk dari Chou yang akhirnya keluar sebagai juara di Indonesia Open 2019.

"Itu yang masih jadi PR saya, kalau sudah leading dan ada kesempatan menang, tidak bisa diselesaikan dengan baik, sayang banget. Hal kecil, hal sepele, tapi dampaknya besar, harus diperhatikan. Waktu kedudukan 20-16, tempo mainnya jadi drop, padahal saya sudah siapkan strategi, ini yang harus diulas sama pelatih," ujar Jonatan, sebagaimana dikutip dari laman resmi PBSI, Rabu (24/7/2019).
"Dari mau servis dan terima servis, saya rancang mesti bagaimana, tapi waktu kedudukan 20-16 itu jadi menurun. Kendalanya memang secara teknik, tapi jadi terbawa ke nonteknik, ada perasaan jangan-jangan keulang lagi seperti waktu melawan Chou Tien Chen. Makanya waktu 20-20, saya berusaha kembalikan mood saya dan tidak mau sampai rubber game, karena dia bisa pede," tukasnya.
(Djanti Virantika)