Unggul Jauh di Klasemen, Marquez: Semua Masih Bisa Terjadi!
AALST – Pembalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez, buka suara soal perebutan gelar juara MotoGP 2019. Meski dirinya tengah unggul jauh di klasemen sementara MotoGP 2019, Marquez merasa posisinya untuk menjadi juara masih belum aman. Sebab, apa pun masih bisa terjadi di ajang balap motor kasta tertinggi tersebut.
Marquez kini tengah unggul jauh di klasemen sementara MotoGP 2019. Ia menduduki puncak klasemen dengan torehan total 140 poin. Torehan pembalap asal Spanyol itu unggul 37 angka dari Andrea Dovizioso yang tengah duduk di posisi kedua.
BACA JUGA: MotoGP 2019 Masih Panjang, Dovizoso Belum Nyerah Kejar Marquez
Dengan kondisi ini, Marquez tentu saja semakin dijagokan untuk kembali keluar sebagai kampiun. Tetapi, ia menepis pandangan tersebut. Sebab, The Baby Alien –julukan Marquez– merasa perlombaan musim ini masih berlangsung begitu panjang.
Di 12 balapan yang tersisa, semua pun dinilai masih bisa terjadi. Seperti contohnya yang terjadi di gelaran MotoGP Catalunya 2019. Pada balapan seri ketujuh MotoGP 2019 itu, para pembalap top, yakni Valentino Rossi, Dovizioso, Maverick Vinales, Jorge Lorenzo yang menjadi pesaing terberat Marquez harus mengalami insiden yang membuatnya terjatuh dan gagal mendapatkan poin.
Marquez menilai situasi ini sangat mungkin dialaminya di 12 balapan yang tersisa. Karena itu, rekan setim Jorge Lorenzo tersebut tak mau jemawa dengan keunggulan jauh yang tengah dimilikinya saat ini.
"Saya benci dengan mereka yang mengatakan semuanya sudah ditentukan, sebab masih ada 12 balapan. Apa pun bisa terjadi seperti yang dilihat pada akhir pekan lalu. Kami harus memanfaatkan momen ini. Saya akan mencoba mengelola 37 poin keunggulan ini dengan cara terbaik,” ujar Marquez, sebagaimana dikutip dari Tutto Motori Web, Kamis (20/6/2019).
“Saya tidak akan harus mengubah strategi. Saya menderita ketika harus melakukannya seperti yang telah dilakukan sejauh ini. Saat ini, saya yang bertanggung jawab, tetapi selalu ada faktor manusia. Kami harus melanjutkan dengan intensitas yang sama. Lalu, ada juga bahaya cedera,” tukasnya.
(Djanti Virantika)
