BRACKLEY – Bos Mercedes AMG Petronas, Toto Wolff, membeberkan harapannya untuk gelaran F1 GP Prancis 2019 yang akan berlangsung pada akhir pekan ini. Wolff berharap pertarungan sengit kembali tersaji di ajang F1 2019, tepatnya pada seri Prancis. Sebab, hal ini dapat membuat kompetisi semakin menarik.
Perlombaan di F1 2019 mulai memasuki seri kedelapan. Di seri ini, para pembalap akan berlomba di Sirkuit Paul Ricard pada Minggu 23 Mei 2019 malam WIB. Wolff berharap pertandingan bakal berjalan menarik lewat persaingan ketat para pembalap di sepanjang race.
BACA JUGA: Gagal Raih Podium di Kanada, Bottas Tatap F1 GP Prancis 2019
Hal ini pun mungkin saja terjadi karena pada seri sebelumnya Mercedes dan Ferrari terlibat persaingan yang begitu ketat. Dua rider Mercedes, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas, dihadapkan dengan perlawanan ketat dari pembalap Scuderia Ferrari, Sebastian Vettel.

Vettel yang tampil begitu tangguh pun sejatinya berhasil memenangkan balapan. Tetapi pada akhirnya, podium pertama ditempati oleh Hamilton lantaran Vettel mendapatkan hukuman penalti waktu. Akibat hukuman ini, Hamilton yang finis di posisi kedua akhirnya keluar sebagai pemenang.
Wolff berharap pemandangan seperti ini kembali tersaji. Meski dapat mengusik peluang Mercedes merengkuh kemenangan, ia tetap santai. Sebab, Wolff begitu yakin Mercedes mampu tampil apik dan memenangkan persaingan ketat tersebut.

"Kami mengharapkan pertarungan sengit lainnya di Prancis pada akhir pekan depan. Sirkuit ini memiliki beberapa kesamaan dengan Montreal dan perjalanan panjang akan menghadirkan tantangan bagi kami,” ujar Wolff, sebagaimana dikutip dari laman resmi Mercedes, Rabu (19/6/2019).
“Tetapi, tidak seperti Kanada, karakteristik sudut tersebar di berbagai kecepatan, yang seharusnya menguntungkan kami. Kami menantikan kesempatan untuk memperbaiki beberapa hal lagi. Bagian dari kekuatan kami selama tiga bulan terakhir adalah seluruh tim membawa kami ke level yang sangat tinggi dan kami perlu memastikan dapat mencapai standar tinggi yang sama lagi di Prancis,” tukasnya.
(Djanti Virantika)