“Sampai tiga tahun lalu semua orang ingin mengendarai Yamaha, dan mereka (Ducati) harus menghabiskan banyak uang di Borgo Panigale untuk merekrut Jorge Lorenzo. Sementara itu, keseimbangan kekuatan sekarang terlihat berbeda. Ducati tidak punya lagi alasan untuk mengeluhkan daya saing motornya,” terang Pernat, mengutip dari Speedweek, Minggu (27/1/2019).

“Saya pikir Andrea telah memperoleh kualitas mengemudi. Jika kita menyebut Marquez sebuah fenomena, maka Dovizioso dapat dianggap sebagai fenomena dekat. Karena dia sudah bisa mengalahkan Marquez. Dia mampu mengambil langkah terakhir ini, yang masih dia lewatkan. Sekarang dia memilikinya di tangannya untuk mendapatkan gelar," lanjut Pernat.
(Fetra Hariandja)