Dibanding 2016, yang kurang hanya kemenangan! Tapi ini dua kisah berbeda. 2016 adalah tahun kedua kami di MotoGP, saat itu kami punya Maverick, salah satu talenta terhebat dan kami mampu menang. Tapi sekarang, kami baru keluar dari kesulitan 2017, dan kini kami senang karena Alex terus berkembang dan banyak belajar,” sambungnya.

Sebagai catatan, hasil ini sangat berbanding terbalik dengan apa yang mereka capai pada 2017, di mana mereka benar-benar paceklik trofi sejak ditinggalkan Maverick Vinales ke Yamaha Factory Racing. Keterpurukan mereka diketahui dikarenakan kesalahan dalam memilik spek mesin pada masa pramusim 2017, dan dengan kembalinya hak konsesi pada 2018, membuat Suzuki kembali bersaing dengan tim pabrikan lain.
(Fetra Hariandja)