 
                
WAISAI - Dua hari menjelang kirab api obor Asian Games 2018 ke pulau Bahari, Kabupaten Raja Ampat pada Kamis 26Juli 2018, sejumlah persiapan terus dilakukan pihak panitia daerah yang didukung Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) selaku panitia Pusat.
Dalam rapat di pelabuhan Waisai, Raja Ampat, yang dipimpin langsung Kapolda Papua Barat, Brigjend Pol. Rudolf Alberth Rodja dan Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, setidaknya ada enam catatan penting untuk diperbaiki dan diperhatikan oleh INASGOC. Enam poin tersebut diantaranya soal kostum peserta Pembawa obor Asian games di Raja Ampat, pelari cadangan dalam rombongan kirab, speedboat medis, iringan perahu hias saat kapal pembawa rombongan kirab kembali dari Pulau Pianemo serta yang utama adalah soal transportasi laut yang akan digunakan untuk membawa rombongan kirab obor Asian Games menuju pulau Pianemo.
"Kami awalanya sudah menyiapkan kapal Express Bahari, karena kapal tersebut dinilai mampu memasuki wilayah pulau Pianemo, tetapi usulan itu tidak dilakukan. Pihak INASGOC selaku panitia Pusat, malah memilih menggunakan satu unit kapal perang yang akan membawa rombongan kirab tersebut," ungkap Ketua Panitia Daerah penyambutan kirab obor Asian Games, Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo dalam penjelasan kesiapan dihadapan panitia Pusat dan Kapolda Papua Barat, Rabu (25/7/2018).

"padahal jika dilihat dari kondisi di lokasi, kapal perang itu berukuran besar dan tidak bisa memasuki Daerah pulau Pianemo. Hal ini yang menjadi kendala dan untuk itu kepada bapak Kapolda kami laporkan bahwa kapal Marina Express sudah sangat layak dan siap digunakan untuk membawa," tutup Ketua Yusdi.
Terkait hal tersebut, Rodja meminta kepada INASGOC perwakilan Sorong-Raja Ampat untuk segera melaporkan sejumlah permasalahan yang ditemukan ke pusat. Hal itu agar persoalan tersebut dapat segera teratasi, mengingat waktu pelaksanaan sisa dua hari lagi.

Menurut Rodja, pengamanan kirab obor Asian Games di dua kota di provinsi Papua Barat, masing-masing Kota Sorong dan Raja Ampat, pihaknya melibatkan semua unsur dalam pengamanan kegiatan itu demi suksesnya acara kirab obor tersebut. Hal ini Karena kedatangan obor Asian games di Papua Barat, khusunya di kota Sorong dan Raja Ampat merupakan kebanggaan tersendiri bagi seluruh masyarakat Papua Barat.
Hal utama dalam kegiatan ini menurut Rodja, kedatangan obor Asian Games ke Raja Ampat yang Merupakan destinasi wisata dunia. Untuk kepercayaan tersebut menurut Rodja, semua pihak diharapkan dapat membayar kepercayaan itu dengan menyukseskan kegiatan dimaksud dengan kelancaran acara hingga selesai dengan maksimal.
Sementara itu, kegiatan gladi resik, kirab obor Asian Games 2018 untuk melihat sejauh mana kesiapan panitia dan pendukung acara dalam menyukseskan kegiatan dimaksud. Menurut rencana, obor Asian Games akan dibawa dari kota Sorong, langsung menuju pulau Pianemo. Di pulau wisata itu, api obor Asian Games akan dibawa selam oleh para penyelam profesional dimana sebelum menuju lokasi pulau Pianemo, kirab obor Asian Games akan dikawal oleh iringan perahu tradisional khas Papua.
Selanjutnya obor Asian games akan di bawa kembali menuju kota Waisai, dan akan di arak menuju pantai wisata WAISAI TORANG CINTA (WTC). Di pantai wisata WTC, kirab obor rencananya akan disambut tarian adat dan atraksi budaya khas Papua.
Selanjutnya obor akan dibawa menuju tempat persemayamannya di kantor Bupati Raja Ampat dan akan bermalam di sana. Pada Jumat 28 Juli 2018, api obor Asian Games akan di bawa menuju Makassar melalui kota Sorong.
(Fetra Hariandja)