FAENZA – Pembalap Tim Aprilia Gresini, Aleix Espargaro, mengaku bahwa motor RS-GP kepunyaan timnya memang sangat sulit untuk dikendalikan. Bahkan, pembalap berkebangsaaan Spanyol itu menyebut bahwa kuda besinya miliknya sangat berbeda dengan motor-motor lain.
Sebelumnya, tepatnya pada MotoGP 2017, Espargaro memang sempat mengeluhkan performa motornya yang ia anggap masih sulit untuk dikuasai. Karena keluhannya tersebut, Aprilia pun berusaha untuk memperbaiki kinerja motor tersebut sejak awal gelaran MotoGP 2018.
Baca juga: Marquez: Saya masih mencoba belajar dari Rossi dan Lorenzo
Akan tetapi, perubahan-perubahan tersebut nyatanya tak mampu membuat Espargaro mengeluarkan performa terbaiknya. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tujuh seri yang telah dilakukan Espargaro, di mana pembalap berusia 28 tahun itu hanya mampu meraih peringkat kesembilan sebagai hasil terbaik di MotoGP 2018. Bahkan, empat di antara tujuh balapan tersebut Espargaro gagal untuk mencapai garis finis.
Espargaro pun beralasan buruknya hasil yang didapatkan pada tujuh seri MotoGP 2018 itu karena sulitnya untuk menguasai motor RS-GP miliknya. Ia merasa motor Aprilia sangat berbeda dengan motor jenis lainnya, bahkan mungkin sangat berbeda dengan apa yang dimiliki Ducati dan motor-motor yang dipakai di Moto2.
“Pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab (ketika Espargaro ditanyakan apa yang membuat RS-GP sulit untuk dikuasai). Sangat sulit untuk dipahami dan motor yang tidak mudah,” ujar Espargaro, seperti diwartakan Motor Sport, Selasa (26/6/2018).
“Saat latihan bebas pertama di MotoGP Catalunya, saya telah mencapai batasan saya, sama seperti yang dialami Sam Lowes (mantan rekan setim Espargaro) dan Scott Redding (rekan setim Espargaro saat ini). Bagi saya, motor Aprilia sangatlah berbeda jauh dengan motor yang lain, dari Ducati dan yang jelas berbeda dengan apa yang dimiliki Moto2,” pungkasnya.
(Fetra Hariandja)