JEREZ – Pembalap anyar Tim Marc VDS, Thomas Luthi, terus berjuang beradaptasi di dunia balap motor kasta tertinggi, MotoGP. Untuk mengatasi permasalahannya di MotoGP, Luthi mengaku menonton tayangan ulang aksi pembalap-pembalap Honda, seperti Marc Marquez, Dani Pedrosa, dan Cal Crutchlow.
Lewat tayangan ulang tersebut, Luthi mengaku dapat memetik banyak pelajaran berharga. Pembalap asal Swiss itu bisa sedikit demi sedikit memahami situasi di dunia balap motor kasta tertinggi, MotoGP.
(Thomas Luthi. Foto: AFP)
Luthi memang masih kesulitan untuk menghadapi persaingan yang ketat di MotoGP. Tak hanya itu, ia juga masih mengalami banyak kendala saat menunggangi kuda besinya karena belum beradaptasi dengan baik.
BACA JUGA: Luthi: Kemampuan Marquez Tak Dimiliki Pembalap Lain
Dengan kondisi ini, torehan buruk pun harus didapatkan Luthi saat mengarungi balapan di ajang MotoGP. Pembalap berusia 31 tahun itu bahkan belum bisa meraih satu pun poin usai menjalani tiga balapan pada musim ini.
Karena itu, Luthi bertekad melakukan perubahan besar pada dirinya. Untuk mencari jalan keluar atas berbagai masalahnya, rekan setim Franco Morbidelli itu pun memutuskan untuk menyaksikan penampilan para pembalap lainnya. Dengan begitu, dirinya bisa mendapatkan ilmu-ilmu baru yang dapat diterapkannya saat menjalani balapan di ajang MotoGP.
(Thomas Luthi. Foto: AFP)
“Saya menonton banyak video untuk melihat apa yang dilakukan pembalap lain. Bagaimanapun, setiap orang memiliki gaya balap sendiri-sendiri. Saya harus menyesuaikan hal-hal sepele dengan gaya balap yang saya bawa dari kelas Moto2,” ujar Luthi, sebagaimana dikutip dari Speedweek, Jumat (4/5/2018).
“Hal penting yang harus saya lakukan adalah melakukan perubahan besar agar dapat menghadapi semua tekanan. Saya bisa menghadapi situasi sulit ini berkat menonton ulang video balapan para pembalap,” lanjutnya.
BACA JUGA: Marquez Awasi Persaingan Ketat di MotoGP Spanyol 2018
“Saya biasanya menyaksikan penampilan Marquez, Pedrosa, atau Crutchlow saat membalap. Penampilan sang pelatih, yakni Stefan Prein, di lintasan juga bagus untuk disaksikan. Mereka memberi tahu saya trek mana yang bagus dan yang kurang baik,” tukas Luthi.
(Ramdani Bur)