BOLOGNA – Pembalap Tim Ducati, Jorge Lorenzo, mengaku optimis menghadapi MotoGP musim 2018. Hal itu ia sampaikan usai melakukan peluncuran motor Desmosedici GP 18 yang digelar di Bologna, Italia, pada Senin 15 Januari 2018 malam WIB.
X-Fuera –julukan Lorenzo– merasa bahwa Ducati akan mampu bersaing kembali pada MotoGP 2018. Pencapaian pada musim lalu telah menjadi bukti bahwa tim asal Italia itu memiliki peluang untuk bisa memiliki kembali seorang juara dunia MotoGP, selain Casey Stoner.
Pada 2017, Ducati mampu menunjukkan eksistensinya melalui Andrea Dovizioso. Meski harus puas dengan status runner-up, tetapi rekan Lorenzo itu nyaris merebut gelar juara dan mampu menyaingi Marc Marquez hingga seri terakhir yang berlangsung di Valencia, Spanyol.
Baca juga Dovizioso Ingin Ulang Kesuksesan dengan Desmosedici GP18
Meski raihan apik Ducati, didapat Dovizioso, tetapi Lorenzo tidak ingin kalah saing dengan rekannnya itu. Pembalap berpaspor Spanyol itu menargetkan untuk bisa berbuat lebih baik dan siap memberikan kontribusi terbaiknya untuk Ducati.
“Saya pikir tim dan motor siap untuk menang. Andrea dan Desmosedici telah menunjukkan bahwa kami memiliki semua yang kami butuhkan untuk memperjuangkan kejuaraan, dan saya pikir saya memiliki kekuatan dan pengalaman untuk bersaing dengannya (Dovizioso),” ungkap Lorenzo, mengutip dari laman resmi MotoGP, Selasa (16/1/2018).
Baca juga Lorenzo: Keberuntungan Jadi Salah Satu Faktor Juara Dunia MotoGP
“Target saya adalah terus tumbuh, berbuat lebih baik dan lebih baik serta menawarkan Jorge Lorenzo terbaik yang pernah ada. Saya percaya pada kemungkinan ini dan saya yakin kami lebih kuat dari tahun sebelumnya. Saya sangat menyukai motor ini. Ini memiliki tampilan yang benar-benar modern dan berteknologi,” tambahnya.
“Berada di Ducati adalah hal yang spesial buat saya. Saya bangga telah menghadapi tantangan ini dan saya merasa seperti bagian keluarga sejak hari pertama. Saya ingin membalas gairah dan dukungan yang kami rasakan dari Ducatisti di seluruh dunia dengan kemenangan dan jika mungkin kejuaraan,” pungkasnya.
(Fetra Hariandja)