Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

SPORT TIME: 5 Fakta Balapan F1 di Sirkuit Sepang, Nomor 3 Paling Unik

Reza Saputra , Jurnalis-Senin, 02 Oktober 2017 |19:29 WIB
SPORT TIME: 5 Fakta Balapan F1 di Sirkuit Sepang, Nomor 3 Paling Unik
F1 GP Malaysia 2017. (foto:Reuters)
A
A
A

AJANG balap Formula One (F1) mungkin masih kalah pamor dengan MotoGP. Meski begitu, nyatanya persaingan F1 terbilang cukup kompetitif. Lihat saja bagaimana Tim Ferrari yang di awal musim tampil dominan, kini mulai tergerus oleh Mercedes.

Teranyar, Mercedes mempermalukan Ferrari pada balapan yang berlangsung di Sirkuit Sepang, Malaysia. Lewis Hamilton yang mewakili Mercedes mampu menapaki kakinya di podium dua pada balapan terakhir di Malaysia.

Ya, F1 2017 menjadi musim terakhir Malaysia menjadi tuan rumah. Pertama kali menggelar ajang balap jet darat pada 1999, tentu sirkuit dengan panjang lintasan mencapai 5,5 kilometer itu memiliki banyak fakta serta kenangan.

Karena itu, Okezone coba merangkum lima fakta balapan F1 di Sirkuit Sepang, Malaysia:

1. Kemenangan Perdana Kimi Raikkonen

Kembali pada 2003, Kimi Raikkonen datang sebagai salah satu pembalap muda yang siap memberikan kejutan di dunia balap F1. Driver asal Finlandia itu memulai balapan dari posisi tujuh, namun insiden yang terjadi di tikungan kedua membuatnya menempati posisi empat.

Raikkonen yang tampil mengesankan terus memberi tekanan hingga akhirnya mampu memimpin selepas pit stop pertama. Ia pun terus menunjukkan dominasinya hingga balapan terakhir dan meraih kemenangan perdana dari 20 race yang sudah dilakoni.

2. Podium Paling Canggung

Balapan 2013 mungkin menjadi salah yang paling kontroversial sepanjang sejarah F1 saat Sebastian Vettel (Red Bull Racing) menolak perintah tim untuk memberikan jalan kepada rekan setimnya, Mark Webber dan memiliih untuk memenangkan balapan. Alhasil, kedua pembalap Red Bull Racing tersebut terlihat canggung saat berdiri di atas podium.

3. Poin Setengah

Balapan di Sirkuit Sepang, Malaysia memang selalu menghadirkan cerita tersendiro. Seperti pada 2009 di mana setiap pembalap hanya mendapat poin setengah. Alhasil, pembalap Tim Brawn, Jenson Button yang menjadi pemenang hanya mendapat lima poin (waktu itu poin maksimal hanya 10).

Federasi Balap Internasional (FIA) memutuskan untuk menyudahi balapan yang baru berjalan 33 lap dari 56 yang seharusnya dilakoni para pembalap. FIA memutuskan menyudahi balap karena cuaca hujan lebat yang tidak memungkinkan bagi para driver untuk saling adu kecepatan.

4. Cuaca Ekstrem yang Selalu Terjadi

Balapan akhir pekan F1 di Malaysia sangat jarang tanpa kehadiran hujan lebat atau badai tropis. Pada 2001, hujan lebat disertai badai mengguyur Sepang sebelum akhirnya Michael Schumacher memenangkan balapan.

Tidak hanya itu, bahkan akibat hujan deras yang sering melanda, pada 2009 FIA menghentikan balapan yang baru berlangsung setengah jalan. Jenson Button yang sedang memimpin akhirnya dinobatkan sebagai juara.

5. Schumacher Berikan Kemenangan kepada Eddie Irvine

Schumacher membuat balapan yang luar biasa setelah sembuh dari patah tulang pada 1999 dan memimpin jalannya balapan di Malaysia. Bagaimanapun, ia akhirnya memberikan kemenangan kepada rekan setimnya, Eddie Irvine yang memang tengah bersaing dengan Mika Hakkinen untuk memerebutkan gelar juara dunia.

Akibat insiden tersebut, kedua pembalap Ferrari itu didiskualifikasi karena dianggap melanggar peraturan. Namun, akhirnya hukuman tersebut dicabut setelah Ferrari mengajukan banding.

(Fetra Hariandja)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement