Berbeda cerita dengan Tirto, pegolf yang masih duduk di bangku SMA kelas 10 tersebut. Ia lebih cenderung memilih jalur seperti yang dilakukan oleh Thailand dalam mengorbitkan bakat-bakat mudanya ke kancah internasional.
“Saya lebih memilih cara yang dipakai Thailand, di mana pada usia 17 tahun akan langsung mengubah status menjadi pemain profesional,” kata Tirto.
Sebagai tambahan, saat ini keduanya masih berstatus sebagai pegolf amatir. Namun soal prestasi jangan ditanyakan. Mereka sukses masuk ke dua putaran final Indonesia Golf Open 2014 setelah pada dua hari pembuka mencetak -2 (Tirto) dan par (Fadhli).
(Fajar Anugrah Putra)