Keputusan yang paling tidak masuk akal bagi Andi adalah saat dirinya melakukan blokade (block) terhadap serangan lawan, namun justru lawan yang diberikan poin oleh wasit. Ia semakin terkejut ketika skor lawan melonjak signifikan tanpa adanya serangan bersih yang masuk.
"Padahal lawan saya tidak pernah menendang badan atau kepala. Tidak pernah menendang sama sekali ke bagian itu. Kalaupun menendang, saya blocking, saya tangkis. Ini benar-benar membuat saya heran dengan penilaiannya," sanbung Andi.
Andi Mesyara menyadari berbagai tekanan ini datang bertubi-tubi setelah manajer tim dipulangkan secara paksa dari Thailand. Alhasil, Tim Kickboxing Indonesia harus berjuang sendirian melawan dugaan kecurangan tanpa perlindungan organisasisi yang kuat di lokasi.
"Jadi, saya benar-benar minta tolong. Ini memang ada kesengajaan untuk mencurangi kita karena manajer kami sudah dipulangkan, sehingga tidak bisa melakukan protes secara resmi. Kami sempat mencoba protes tadi, tapi katanya waktunya sudah habis," lanjut Andi
"Kami di cabor kickboxing sejak kemarin benar-benar dalam kondisi yang memprihatinkan," pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)