KISAH keberuntungan Gregoria Mariska Tunjung di ajang Kumamoto Masters menarik untuk dibahas. Pasalnya Gregoria selalu merasa mampu bangkit dan tampil baik ketika beraksi di turnamen yang berlangsung di Jepang tersebut.
Meskipun gagal meraih gelar juara di Kumamoto Masters 2025, tunggal putri andalan Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, menyatakan rasa puasnya. Bagi Gregoria, turnamen level Super 500 ini terasa membawa "keberuntungan" besar setelah melalui periode yang sulit.
Di partai puncak yang berlangsung di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Minggu 16 November 2025, Gregoria harus mengakui keunggulan lawan bebuyutannya, Ratchanok Intanon dari Thailand. Pemain binaan Pelatnas PBSI Cipayung tersebut takluk dalam dua game langsung dengan skor ketat 16-21 dan 20-22.
Walau gelar terlepas, Gregoria tetap bersyukur karena pencapaian ini menandai kembalinya ia ke podium juara. Ia sangat gembira dengan level permainan yang ia tunjukkan sepanjang turnamen.
"Tetap mengucap syukur bisa kembali ke podium walaupun ini bukan hasil yang terbaik yang bisa saya raih. Banyak hal positif yang bisa diambil dari Kumamoto Masters tahun ini dan saya juga cukup senang dengan performa tadi," kata Gregoria dalam keterangan resmi PBSI, dikutip Selasa (18/11/2025).
Menceritakan jalannya pertandingan melawan Intanon, Gregoria mengakui kesulitan besar dalam meraih poin. Di gim pertama, ia merasa sempat memiliki momentum keunggulan namun terlepas. Sementara di gim kedua, ia menunjukkan semangat pantang menyerah.
"Di gim kedua sudah tertinggal 16-20 tapi saya masih berusaha dan bisa mengejar sampai 20-20 sebelum akhirnya harus mengakui keunggulan Ratchanok. Kredit untuk dia karena bermain sangat bagus, dia layak mendapat gelar ini,” tambah Gregoria.
Rasa syukur Gregoria semakin besar karena pencapaian runner-up ini menjadi kali ketiga secara beruntun dirinya berhasil menembus final turnamen yang memiliki nama lain Japan Masters ini. Bahkan pada edisi Kumamoto Masters 2023, Gregoria berhasil keluar menjadi pemenang.