SHENZHEN – Pebulutangkis ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani mengungkapkan apa penyebab mereka gagal menjuarai China Masters 2024. Menurut pasangan non pelatnas PBSI itu, mereka kalah karena kesulitan melawan wakil Korea Selatan, Jin Yong/Seo Seung Jae, terutama karena permainan Seo.
Ya, final pertama Sabar/Reza di turnamen super 750 gagal berakhir manis. Dalam laga final China Masters 2024 yang berlangsung pada Minggu, 24 November 2024 di Shenzhen Gymnasium, Shenzhen, China itu, Sabar/Reza tak mampu mengimbangi permainan Jin/Seo hingga akhirnya kalah dua gim langsung dengan skor kembar 16-21 dan 16-21 dalam waktu 42 menit.
Sepanjang pertandingan, pasangan non pelatnas itu tak pernah unggul sama sekali. Mereka selalu dalam posisi tertinggal dari Jin/Seo. Bahkan, hanya di awal gim kedua dalam skor 1-1 dan 2-2, mereka bisa menyamakan kedudukan.
Sabar/Reza pun mengakui bahwa mereka kalah dari segi permainan dibanding Jin/Seo. Terlebih lagi, Reza memang selalu kesulitan jika berjumpa dengan Seo karena bola-bola yang diberikannya selalu menyulitkannya.
“Dari pola permainan, lawan memang lebih unggul. Kami tidak enak bermainnya,” kata Reza dalam keterangan pers PBSI, Selasa (26/11/2024).
“Jujur memang saya tidak terlalu suka kalau bertemu Seo Seung Jae, bolanya cukup menyulitkan. Tadi pun beberapa kali antisipasi saya keliru jadi tertekan terus,” tambahnya.
Kendati pulang sebagai runner up China Masters 2024, Sabar/Reza sudah cukup senang. Sebab, ini menjadi kali pertama pasangan ranking 13 dunia itu mentas di final turnamen level Super 750.
“Sangat bersyukur bisa ke final Super 750 walau hasilnya belum seperti yang diharapkan. Mohon maaf belum berhasil juara tapi kami sudah mencoba yang terbaik hari ini,” ujar Sabar.
“Semoga ke depan kami bisa terus konsisten dan meraih hasil yang lebih baik,” pungkasnya.
Setelah melangkah jauh di China Masters 2024, Sabar/Reza pun mengamankan tiket ke BWF World Tour Finals 2024. Mereka akan melakukan debut di turnamen penutup musim tersebut pada 11-15 Desember mendatang di Hangzhou, China.
(Rivan Nasri Rachman)