JORGE Martin mengaku sempat krisis kepercayaan atau trust issue dengan Ducati Corse sepanjang MotoGP 2024. Namun, pabrikan asal Italia itu tetap sportif dan mampu mengantarnya menjadi juara dunia.
Martin harus melalui persaingan ketat dengan pembalap tim pabrikan Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, untuk menjuarai MotoGP 2024. Ia pun sempat mengalami krisis kepercayaan di pertengahan musim.
Sebab, Martinator yang sudah bertahun-tahun mengabdi pada tim satelit Ducati justru tak terpilih masuk tim pabrikan. Ia tersingkir karena Ducati lebih memilih Marc Marquez untuk MotoGP 2025.
Martin akhirnya menandatangani kontrak musim depan (MotoGP 2025) bersama Aprilia Racing. Ia sempat mengira Ducati akan 'menghambat' perjuangannya berebut gelar dengan Bagnaia.
Namun seperti diketahui, Ducati tetap mendukungnya hingga akhir musim 2024. Martin merasa senang dan berterima kasih atas sportivitas yang ditunjukkan.
"Kuncinya (juara dunia) adalah Ducati. Maksud saya, meski pun mereka tidak menginginkan saya untuk tahun depan, mereka membiarkan saya bertarung dengan semua peralatan yang sama," kata Martin dikutip dari Crash, Selasa (26/11/2024).
“Saya pikir Gigi Dall'Igna (Manajer Ducati) sangat percaya kepada saya sejak saya bergabung dari Moto2,” urai pria berusia 26 tahun itu.
“Keadaan dalam hidup bisa berubah, dan itulah mengapa saya tidak pernah bergabung dengan tim (pabrikan Ducati). Tapi begitulah hidup,” kata Martin.
“Kuncinya adalah mereka membiarkan saya (bertarung secara setara). Saya sangat berterima kasih kepada Claudio Domenicali (CEO Ducati) karena menurut saya, tidak ada seorang pun di ruangan (konferensi pers) ini yang mengira mereka akan membiarkan saya menang," tandasnya.
Saat ini, Martin dan pembalap lainnya sedang bersiap untuk gelaran MotoGP 2025. Balapan pertama musim depan akan berlangsung di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand pada 2 Maret 2025.
(Wikanto Arungbudoyo)