“Memang benar bahwa motor itu memiliki beberapa hal positif yang bekerja sedikit lebih baik. Namun pada akhirnya itu adalah motor dan Anda perlu mengendarainya dengan cara yang baik. Jika Anda ingin cepat, Anda perlu memaksimalkannya,” lanjut Marquez.
“Namun perasaannya sangat bagus, terutama dengan tim. Itu yang terpenting pada kesan pertama, dan kami bekerja dengan cara yang baik,” ucap mantan rider Gresini Racing tersebut.
Kendala utama Marquez kini adalah ia tak bisa membandingkan GP25 dengan motor edisi 2024, sebab di tahun ini ia mengendarai motor Desmosedici 2023. Satu hal yang pasti, ia merasa banyak hal yang berbeda dan untungnya masalah itu sesuai dengan apa yang dirasakan rekan setimnya, Francesco Bagnaia, sehingga hal tersebut juga memudahkan pekerjaan teknisi Ducati.
“Masalahnya adalah saya mencoba paket lengkap GP25, baik itu rangka, mesin, dan berbagai hal lainnya. Jadi, kami tidak tahu [bagian mana] yang terasa berbeda,” sambung Marquez.
“Kemudian Pecco –sapaan akrab Bagnaia– bekerja sedikit berbeda, tetapi yang terpenting adalah kami berdua memiliki komentar yang sangat mirip. Masalah yang sama, keuntungan yang sama. Jadi, ini membuat hidup lebih mudah bagi para teknisi,” tutup rider berjuluk The Baby Alien tersebut.
(Rivan Nasri Rachman)