MISANO ADRIATICO – Francesco Bagnaia mengaku kondisi fisiknya belum pulih 100 persen jelang tampil di MotoGP San Marino 2024 pada akhir pekan ini usai kecelakaan pada pekan lalu di Aragon. Walau tak mengalami patah tulang, otot-ototnya masih belum kembali ke kondisi terbaik.
Pembalap tim Ducati Lenovo itu terlibat kecelakaan parah dengan Alex Marquez dalam balapan utama MotoGP Aragon 2024. Saat lomba tersisa tujuh lap lagi, ia ingin menikung dan kemudian ditabrak oleh dari belakang hingga terseret ke atas gravel dengan kondisi tubuh tertimpa motor.
Selepas balapan itu Pecco, sangat marah kepada Marquez dan menyebutnya sengaja menabraknya agar tak finis dalam balapan. Terlebih lagi, kecelakaan itu membuatnya tertinggal dari tiga poin saja menjadi 23 poin dari sang pemuncak klasemen, Jorge Martin.
Juara MotoGP dua kali itu pun memberikan klarifikasi sebelum mentas di MotoGP San Marino 2024. Ia minta maaf kepada Marquez karena menurutnya ucapannya setelah kecelakaan di Aragon tidak pantas dilontarkan.
“Pertama-tama saya ingin meminta maaf. Kata-kata saya setelah kecelakaan pada hari Minggu itu salah,” kata Bagnaia dilansir dari Speedweek, Jumat (6/9/2024).
“Tidak benar bagi saya untuk mengklaim Alex sengaja menjatuhkan saya. Tentu saja bukan itu masalahnya,” tambah pria asal Italia itu.
“Saya minta maaf karena saya mengatakan ini ketika saya masih sangat kesal dan marah karena pemadaman listrik. Saya menemui Alex malam itu dan kami membicarakannya. Hanya butuh beberapa saat untuk menemukan ketenangan kembali,” imbuh Bagnaia.
Usai kecelakaan di Aragon, Pecco langsung diperiksa di pusat medis dan beruntung tak terdapat patah tulang di tubuhnya. Kendati demikian, pembalap berusia 27 tahun itu mengaku belum berada dalam kondisi 100 persen pulih jelang mentas di Sirkuit Misano World Marco Simoncelli pada akhir pekan ini.
“Sayangnya, saya tidak dalam kondisi 100 persen baik. Kecelakaan itu cukup hebat. Saya merasa ada banyak beban yang menimpa saya dan dampaknya di kerikil juga sangat besar,” ujar bintang tim pabrikan Ducati itu.
“Saya sangat beruntung bisa lolos tanpa patah tulang. Faktanya, otot-otot di area punggung dan leher serta ligamen tidak dalam kondisi terbaik,” pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)