PEMERINTAH Botswana membuat geram masyarakatnya usai Olimpiade Paris 2024. Penyebabnya, pemerintah Botswana dikabarkan meminta rakyatnya untuk sumbangan uang guna beri bonus kepada atletnya usai berlaga di Olimpiade Paris 2024.
Dilansir dari BBC Internasional, Kamis (15/8/2024), pemerintah Botswana meminta warga untuk menyumbangkan uang sebagai penghargaan untuk tim Olimpiade Paris 2024 yang mengukir sejarah. Diketahui, atlet Botswana, Letsile Tebogo, berhasil mengukir sejarah usai meraih medali emas.
Letsile Tebogo membawa kejayaan bagi Botswana setelah menjadi atlet pertama Afrika yang memenangkan nomor lari 200 m putra di Olimpiade Paris 2024. Dia pun berhak membawa pulang medali emas pertama bagi negara itu.
Tebego mencetak rekor Afrika usai finis dengan catatan waktu 19,46 detik dalam lari 200 m di Olimpiade Paris 2024. Bukan hanya meraih medali emas, dia juga memenangkan medali perak untuk nomor pertandingan estafet 4 x 400 meter putra bersama rekan satu timnya.
Pemerintah Botswana yang ingin memberi bonus kepada Letsile Tebogo justru meminta warganya untuk menyumbangkan uang mereka. Aksi pemerintah negara itu pun mendapat reaksi keras dari warga Botswana yang jengkel bukan main.
Pemerintah Botswana sendiri beralasan bahwa dengan menyumbangkan uang mereka, warga akan menghormati para atletnya. Tetapi, rakyat Botswana langsung bereaksi dengan mempertanyakan mengapa pemerintah tak memakai uang pajak untuk memberi penghargaan kepada para atlet Olimpiade.
"Kami sudah membayar pajak, berikan uang dari kas pemerintah kepada para juara kami," gerutu warga Botswana di Facebook.
Diketahui, negara-negara lain di Afrika sering memberi penghargaan kepada para pemenang medali emas Olimpiade atau Piala Afrika. Hadiah diberikan berupa rumah atau sejumlah uang tunai.
Pencapaian manis Letsile Tebogo sendiri disambut meriah masyarakat Botswana. Pada Selasa, puluhan ribu orang berkumpul di Stadion Nasional di Ibu Kota Botswana, Gaborone, untuk menyambut tim Olimpiade yang pulang dari Paris.
(Djanti Virantika)