Ini Penyebab Francesco Bagnaia Makin Lama Makin Memancarkan Aura Legenda MotoGP Valentino Rossi

INI penyebab Francesco Bagnaia makin lama makin memancarkan aura legenda MotoGP Valentino Rossi. Hal itu diutarakan sobat kental The Doctor, Alessio Salucci.

Bagnaia sendiri merupakan murid dari VR46 Riders Academy milik Rossi. Tak pelak, pria asal Italia itu kerap menghabiskan waktu bersama sang mentor di lintasan balap.

Saking dekat keduanya, sejumlah kesaktian Rossi ternyata juga menular ke Bagnaia. Hal itu wajar mengingat sang legenda hidup kerap memberikan wejangan dan masukan berharga bagi muridnya.

Salucci bahkan melihat Bagnaia semakin memancarkan aura Rossi. Pendapat tersebut dikemukakan usai pekan balapan MotoGP Jerman 2024, Minggu 7 Juli malam WIB, di Sirkuit Sachsenring.

Bagnaia berhasil memenangi balapan tersebut setelah pesaing terkuatnya Jorge Martin terjatuh di putaran 29 dari 30. Namun, bukan hanya keberuntungan, pria berusia 27 tahun itu betul-betul sanggup menjaga ritme sepanjang balapan.

Menurut Uccio –sapaan akrab Salucci, cara Bagnaia mengubah kesulitan menjadi kekuatan mirip dengan Rossi. Tak hanya di Jerman, situasi serupa terlihat pada MotoGP Mandalika 2023 di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Bagnaia begitu mengerikan dan dalam kondisi tidak wajar. Dia bisa mengubah kesulitan menjadi kekuatan. Dia sungguh mengingatkan saya kepada Vale (Valentino Rossi),” ungkap Uccio, melansir dari Motosan, Selasa (16/7/2024).

“Kita semua bisa melihatnya di Barcelona atau tahun lalu di Indonesia,” sambung pria asal Italia itu.

Ya, kemenangan Bagnaia di MotoGP Catalunya 2024 diraih setelah gagal finis pada sesi Sprint Race saat memimpin lomba. Kemudian, di GP Mandalika 2023, Pecco sanggup menyelesaikan balapan di posisi terdepan, dengan situasi mirip di Jerman, yakni Martin kecelakaan.

Kondisi saat ini pun mirip dengan di Mandalika tahun lalu. Bagnaia menyalip Martin di papan klasemen usai balapan! Kemenangan di Indonesia terbukti krusial dalam membalikkan keadaan hingga sang pembalap menjadi juara dunia.

(Ramdani Bur)