JAKARTA – Pebulutangkis ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu ingin menikmati setiap momen yang berlangsung saat pemusatan latihan (TC) di Chambly, Prancis jelang Olimpiade Paris 2024. Alasannya karena Apriyani tak mau kondisi mental dan psikologinya terganggu jika terlalu memikirkan turnamen tersebut.
Apriyani bersama duetnya, Siti Fadia Silva Ramadhanti, menjadi salah satu wakil Indonesia yang tampil di Paris 2024. Mereka akan berjuang bersama lima utusan lainnya di ajang empat tahunan itu.
Olimpiade Paris 2024 sendiri baru akan dimulai pada 26 Juli hingga 11 Agustus mendatang. Tim Bulutangkis Indonesia rencananya bakal berangkat ke Prancis pada Sabtu (13/7/2024).
Namun, sebelum ke Paris, para jagoan bulutangkis Indonesia bakal menjalani TC lebih dulu di Chambly, Prancis. Mereka mematangkan persiapan lebih dulu di sana agar terbiasa dengan atmosfir di sana.
Karena itu, Apriyani ingin menikmati hari-hari pemusatan latihannya di Chambly lebih dulu sebelum mentas di Paris. Dia fokus untuk menjaga mentalitasnya agar siap tampil di Olimpiade 2024. Terlebih, dia berstatus sebagai juara bertahan usai menyabet medali emas pada edisi Tokyo 2020 lalu bersama mantan duentya, Greysia Polii.
“Alhamdulillah sampai saat ini PBSI sudah mendukung penuh kami, semuanya ada di sini sampai tim AD HOC juga. Yang saya rasakan pribadi adalah bagaimana kami menjalankan hari demi hari pada saat di Chambly dan di Paris,” kata Apriyani kepada awak media termasuk MNC Portal Indonesia, saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (11/7/2024).
“Akan berbeda hawanya di Olimpiade dan di sini. Kami menyiapkan lebih ke mental. Saya pribadi antusias, saya harus bisa mengontrol itu agar di sana tidak terlalu menggebu-gebu,” tambahnya.
“Kami ingin nikmati hari demi hari apalagi di Chambly sebelum masuk wisma atlet harus diatur dengan baik kondisi kami. Bukan hanya kondisi pertandingan kami, tapi juga mentalitas dan psikologi harus seimbangkan,” pungkasnya.
PBSI sendiri tak memasang target tinggi kepada para wakilnya di Olimpiade Paris 2024. Tanpa mengharapkan medali emas, PBSI hanya ingin mereka melanjutkan tradisi menyumbang medali untuk Indonesia di hajatan olahraga terbesar sedunia itu.
(Ramdani Bur)