“Saya menyadari sebenarnya dua lap menjelang akhir bahwa saya kesulitan untuk melihat keluar dari terowongan hanya karena saya meneteskan air mata, dan saya seperti 'sialan Charles, kamu tidak bisa melakukan itu sekarang, kamu masih memiliki dua lap untuk diselesaikan’ Terutama di trek seperti Monaco, Anda harus terus melaju hingga akhir,” tambahnya.
Lebih lanjut, Leclerc mengatakan emosi itu tak tertahankan karena mengingat perjuangannya selama ini. Sebelumnya, dalam tujuh balapan seri Monaco pada ajang F1 dan F2, Leclerc lima kali gagal finis serta berakhir di posisi empat dan enam dalam dua seri balapan terakhir.
“Sangat sulit untuk menahan emosi tersebut, sekali lagi pemikiran tentang orang-orang yang telah membantu saya mencapai posisi saya saat ini. Ini hanya sebuah kemenangan. Musim ini masih sangat, sangat panjang. Ini adalah 25 poin seperti kemenangan lainnya,” tutup Leclerc.
(Ramdani Bur)