"Kalau Wild card itu engga ada yang lolos. Yang lolos itu adalah yang qualified," jelasnya.
Wijaya Noeradi menjelaskan universality palace merupakan kuota yang diberikan kepada atlet dari negara-negara dengan partisipasi Olimpiade yang terbatas, sehingga memungkinkan mereka tampil di Olimpiade tanpa melalui jalur kualifikasi reguler. Sementara untuk Olimpiade Paris 2024, kuota universality palace hanya satu yang dapat dimanfaatkan oleh atlet atletik Indonesia, baik untuk kategori putra maupun putri.
"Kalau dulu waktu di Tokyo memang untuk beberapa model of sport kayak atletik dan aquatic mereka membolehkan masing-masing satu putra satu putri. Tapi hanya di Paris 2024 mendatang, untuk atletik itu hanya salah satu dari putra atau putri yang terbaik yang memanfaatkan placing ini," pungkasnya.
Sementara Odekta sedang berusaha tampil di Olimpiade Paris 2024 melalui jalur kualifikasi. Perempuan berusia 32 tahun itu akan tampil di Daegu Marathon di Korea Selatan pada 7 April 2024 dan harus bisa mengejar waktu 2 jam 26 menit 50 detik, sebagai syarat lolos ke Paris.
(Rivan Nasri Rachman)